Jumat, 25 Februari 2011


Autobiografi


MASA KELAHIRAN DAN BALITA


Ketika siang saat terik matahari menyinari bumi lahirlah seorang anak yaitu aku yang bernama FITRACIA INDAH CITRA. Aku lahir hari Jum’at tanggal 21 oktober 1995, jam 11:57 dari pasangan suami istri, Eddy Taufik dan Zuraidah. Aku lahir dalam keadaan normal dengan berat 3 kg panjang 50 cm. Aku lahir di rumah sakit Mutiara Putri dengan bantuan oleh Dr.Shopian Saleh. Aku adalah anak bungsu dari 3 bersudara, yaitu adik dari Diraifa Intancia dan Sulaiman Akbar Kharisma dan yang ke tiga adalah aku, yaitu Fitracia Indah Citra. Nama Fitracia yang diambil dari nama Nenek Fetum , sedangkan Indah berarti bersih dan nyaman sedangkan Citra berarti Wanita. Jadi jika namanya di gabungkan berarti wanita yang bersih dan cantik.
Aku sangat senang memiliki Orang tua yang telah mengurusku dengan penuh kasih sayang. Bagi mereka kelahiran aku merupakan sebuah anugerah terbesar, setelah pernikahan   orang tua ku berumur 5 tahun. Aku terlahir dari keluarga yang lumayan berkecukupan. Saat itu Ayah aku adalah seorang staf di PTPN VII  yang berada di Jalan Teuku Umar no 300. Dan Ibu aku adalah seorang Guru di  SMP N 4 Bandar lampung. Dari kecil aku sudah di ajarkan hidup mandiri. Karena saat itu aku memang tinggal di rumah kontrak yeng terletak di jalan Unta no: 39 dan hidup di tengah masyarakat golongan menengah ke bawah. Aku sangat bersyukur karena kehidupan yang lumayan berkecukupan dapat memberikan gizi yang baik.

Saat, balita aku sangat senang sekali mengalungkan empeng di leher,dan sering bermain dengan tetangga di dekat rumahku. Dan terkadang akupun suka dibawa oleh Ibuku ke sekolah sambil menggendong aku. Karena saat itu ibu aku adalah seorang guru jadi aku sering dibawa ibuku ke sekolah SMP N. 4 . Saat itu aku sangat senang karena di saat aku di bawa ke smp 4 tempat ibunya bekerja , banyak teman yang bermain denganku termasuk murid ibuku sendiri. Setelah umur aku 4 tahun, akhirnya aku dan keluarga pindah ke rumah yang sudah dibangun sendiri. Yang terletak di jalan Pahlawan nomor 41 Kedaton. Setelah pindah aku dan keluarga sangat senang karena akhirnya keluargaku tidak tinggal di rumah kontrakan lagi. Di rumah yang baru aku mulai mengalami kehidupan yang lebih mandiri.

 Dari kecil aku sudah diajari mengaji , setiap hari aku sudah rajin mengaji yang diajari oleh tetangganya sendiri. Selain itu aku juga di ajari cara makan yang baik, cara berpakaian yang baik, dan cara salat yang baik . Aku sangat berterima kasih sekali pada Ayah dan Ibu karena telah mendidik aku menjadi anak yang mandiri, rajin, cerdas, taat beribadah, pandai mengaji  dan yang lainnya sejak aku kecil. Sehingga saat ini aku mampu menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berguna. Aku sadar bahwa aku tidak mampu membalas  semua kasih sayang dan jasa yang Ayah dan Ibu berikan kepada aku. Aku hanya bisa berdo’a kepada Allah SWT untuk kebaikan Ayah dan Ibu

MASA KANAK-KANAK

Masa kanak-kanak yang aku alami cukup menyenangkan. Setiap pagi hingga petang aku bermain dengan teman-teman sebayaku. Permain yang aku lakukan tiap hari bukanlah permainan seperti orang-orang kaya. Melainkan permainan biasa tetapi sangat menarik seperti bermain lompat karet, taplak meja, uber hem dan masih banyak lagi. Selain itu saat sore aku suka bermain petak umpet bersama kakak-kakakku. Yang lebih parah lagi aku sering dimarahi Ibunya karena kenakalan ku saat bermain sampai aku jatuh dan berdarah. Sesuatu yang sia-sia menurut ibu aku karena membuat luka di badan. Namun aku senang bermain dengan kakakku. Karena aku bisa lebih dekat dan bersahabat dengan kakakku.
Lingkungan di rumahku sangatlah menyenangkan karena disekeliling rumahku terdapat banyak pohon dan buah yang segar. Selain itu aku juga mempunyai tetangga yang baik karena masyarakat di sana sangat bisa menghargai seseorang dan saling tolong menolong. Yang paling menyenangkan saat aku kanak-kanak adalah aku bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang adik , walaupun hanya seorang adik sepupu aku sangat senang atas kelahiran adik sepupuku. Namanya Syasya Safira Azahra, lahir di Bandar Lampung tanggal 10 Agustus tahun 2000. Syasya adalah anak dari Tante aku yang bernama Tante Sari. Tante Sari sangat sayang pada aku, begitu juga aku yang sangat menyayangi Tante Sari.

Bagi aku Tante Sari adalah seorang wanita yang sangat baik dan lembut. Tante Sari tidak pernah lupa dengan aku . Setiap Tante Sari berkunjung ke rumah aku , tante selalu membawa makanan yang disukai oleh aku, salah satunya adalah coklat. Selain itu di saat hari liburan, Tante Sari sangat rajin mengajak aku jalan-jalan. Sejak kecil aku sangat menyukai jalan-jalan. Setiap aku tidak di ajak jalan-jalan pasti aku menangis. Aku sangat menyukai jalan-jalan pergi ke tempat saudara atau pergi untuk membeli baju.Setelah umur aku 5 tahun akhirnya aku sekolah TK di TK Kartika II-26 Bandar Lampung yang terletak di jl. Piere Tendean.

 Aku mulai menuntu ilmu pertama kali pada tahun 2000. Saat itu aku sedih karena aku takut di tinggal sendiri oleh Ibunya. Akhirnya pada saat aku mulai sekolah Ibu aku menunggunya sampai selesai belajar. Karena kesibukan Ibu aku yang terkadang tidak bisa selalu menunggu aku akhirnya Ibu aku menyuruh Sepupuku untuk menunggu aku sampai selesai belajar. Nama sepupuku Tante Yati, sejak Tante yati selalu menunggu aku dan selalu mengajak aku jalan-jalan, akhirnya aku sangat dekat dengan sepupuku. Setelah 2 minggu aku sekolah TK, akhrnya aku mempunyai sahabat yang sangat dekat dengan aku namanya Fani dan Tiara. Fani adalah anak yang manja, sama seperti aku yang terkadang selalu manja. Sedangkan Tiara adalah anak yang Mandiri dan terkadang juga keras kepala. 

Walaupun sahabat aku mempunyai sifat seperti itu, aku tetap senang karena sahabat aku selalu menemani aku di saat suka maupun duka. Sejak kecil aku sangat gemar menggambar, setiap hari aku selalu menggambar dan mewarnai hasil karyaku Selain menggambar aku juga sangat gemar dengan menyanyi, aku sangat gemar menyanyi karena aku selalu melihat Tanteku yang selalu bernyanyi di depan aku. Setelah 11 bulan aku sekolah TK Akhirnya sekolah aku mengadakan perpisahan dan masing – masing kelas harus menunjukkan sesuatu ke panggung.

 Akhirnya wali kelas aku memberi saran untuk menunjukkan tari modern. Akhirnya teman-teman sekelaspun setuju atas usul wali kelas. Awalnya aku tidak ingin mengikuti tarian tersebut karena aku tidak menyukai kostumnya yang terbilang seksi dan make up yang terlalu mencolok. Tapi karena aku sudah di tunjuk oleh wali kelasku dan tidak ingin mengecewakan wali kelas ku akhirnya aku setuju untuk mengikuti tarian tersebut.Setip hari akupun mulai latihan menari bersama temanku. Setelah sekian lama latihan menari akhirnya hari perpisahan sudah dekat. Saat hari perpisahan sudah tiba, aku sangat deg-degan dan malu karena hari itu pertama kalinya aku tampil di atas panggung dengan penampilan yang sangat mencolok. 



Selesai menampilkan pertunjukkan akhirnya aku legah dan sangat senang karena tarian kelasnya berjaln dengan lancar. 2 minggu kemudian hari pembagian rapotpun tiba, saat itu aku sangat pucat karena aku takut tidak naik kelas. Pada saat lapor sudah di tangan aku , aku sangat senang karena mendapatkan nilai yang terbaik. Selain  senang aku juga sangat sedih karena aku harus berpisah dengan sahabat dan teman-temanku. Tapi aku yakin suatu saat nanti pasti aku akan dipertemukan lagi dengan sahabatku. Begitulah masa kanak-kanakku. Sulit memang untuk melupakannya, aku sangat beryukur karena di masa kanak – kanak aku bisa hidup yang berkecukupan dan dikelilingi oleh keluarga yang sangat menyayangi aku.

Masa SD

Akhirnya masa kanak-kanak ku berlanjut saat aku masuk ke SD. Aku sangat senang sekali karena aku bisa merasakan mempunyai teman –teman yang baru dan merasakan suasana yang berbeda. Aku pertama kali menuntut ilmu di SD tahun 2001 di SD Kartika II-5 Bandar Lampung. Karena saat itu aku tidak mempunyai kendaraan jadi Setiap hari aku pergi dan pulang sekolah di antar jemput oleh Tante Yati dengan menaiki kendaraan umum. Karena keadaan Tante Yati yang tidak selalu bisa mengantar dan menjemput aku, jadi setiap hari aku harus naik abudemen. Aku sangat bersyukur sekali bahwa Papa aku bisa menyekolahkan aku.
 Karena banyak teman-taman seusia aku yang tinggal disekitar rumah aku yang notabennya adalah masyarakat menengah ke bawah. Dan aku tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan itu . Aku sangat senang karena aku mendapatkan teman yang baik dan bisa menuntut ilmu dengan baik. Dan hasilnya selama satu tahun bersekolah disana, aku mampu masuk ke sepuluh besar. Walaupun tidak mampu masuk ke lima besar aku tetap senang karena mendapat 10 besar. Saat itu aku duduk di kelas 1B. Dengan wali kelas Ibu Tati. Saat disekolah aku merupakan siswa yang pendiam, lugu, dan rajin, serta penurut. Teman-teman aku sangat baik dan ramah padaku . Aku sering bermain karet dan olahup bersama mereka saat istirahat di sekolah.


senang karena bisa mendapatkan nilai yang baik.Selanjutnya aku duduk di kelas III E, dengan wali kelas Pak Suryanto. Dan aku sempat sedih karena aku berbeda kelas dengan sahabatku dan sekelas dengan teman-teman yang lumayan centil dan nakal. Mulai sejak itu aku mulaik muak dengan teman –temanku yang selalu bertingkah tidak wajar. Saat di kelas III, aku mulai menjadi anak yang malas. Entah mengapa itu semua bisa terjadi , aku sempat sedih mengapa aku bisa berubah menjadi pemalas. Karena sifat-sifat teman aku yang nakal, itu semua membuat aku semakin tidak betah berada di kelasku. 

Setelah itu aku duduk di kelas IV F. Di kelas aku bertemu dengan teman-teman yang sama seperti saat aku duduk di kelas III, namun bedanya teman di kelas IV tidak terlalu nakal seperti teman di kelas III. Aku di kelas IV F dengan wali kelas Bpk. Sugondo.

Aku senang karena walaupun temanku yang baru lumayan nakal tapi mereka tetap ayik dan kompak. Mulai saat itu aku selalu mengobrol saat belajar dan tidak mengerjakan tugas. Saat pemabagian rapot aku sangat kaget melihat nilaiku yang jelek,dan orang tua aku sempat sedih melihat nilai aku yang jelek. Mulai saat itu aku mencoba untuk berubah dan tidak ingin membuat Orang Tuaku sedih. Kemudian aku masuk ke kelas V F dengan wali kelas pak Jaya, sejak kelas V aku mulai berubah manjadi rajin dan giat belajar. Aku senang karena di kelas itu aku mulai menemukan teman yang baik dan menemulkan sahabat yang baik  Namanya Enggar, enggar adalah anak yang baik dan pintar. Aku sangat senang mempunyai sahabat separti enggar yang selalu menemani aku di saat suka maupun duka. 

Karena aku mempunyai teman yang baik dan sahabat yang baik, hal terbutlah yang membuat aku berubah menjadi yang lebih baik dan semakin betah di kelas tersebut. Sejak kelas V aku sangat senang dengan pelajaran matematika karena bagi aku pelajaran matematika adalah pelajaran yang tidak membosankan. Disamping tidak membosankan, pelajaran tersebut di ajari oleh Guru yang baik dan mudah dimengerti jika menerangkan. Nama Guru tersebut adalah Pak Rusdi. Pak Rusdi tidak pernah pelit nilai di kelas aku. Bagi aku Pak Rusdi adalah Guru yang paling baik di kelas tersebut. Di kelas V, aku mulai mengikuti akskul, ekskul yang aku ikuti adalah ekskul Bina Vocalia.

 Aku memilih ekskul tersebut karena aku sangat gemar bernyanyi. Dan setiap hari Jum’at aku selalu latihan bernyanyi di ruang musik. Dan sejak kelas V aku mulai mengikuti les di sekolah dan di luar sekolah. Di sekolah aku mengikuti les setiap hari senin dan rabu. Sedangkan di luar sekolah aku mengikuti les bimbel di Himalaya setiap hari selasa, kamis, dan sabtu. Selain di sekolah aku juga mempunyai banyak teman di tempat les. Karena saat itu fisik aku yang tidak memungkinkan dan banyak mengikuti kegiatan, akhirnya aku jatuh sakit dan terkadang mag aku selalu kambuh di saat belajar. Mulai saat itu aku mengurangi waktu belajarku dan tidak lupa untuk selalu makan siang. 



Usaha yang dilakukan aku di saat harus menyeimbangi antara belajar dan kesehatan tidak sia-sia. Saat itu aku mendapatkan nilai yang terbaik bahkan masuk ke sepuluh besar. Walaupun hanya sepuluh besar aku tetap senang karena usaha aku tidak sia-sia untuk mendapatkan nilai yang baik. Setelah itu aku duduk di kelas 6 F, dengan wali kelas Ibu Dian . Ibu Dian adalah Guru yang baik dan lembut . Karena hal tersebut aku semakin betah berada di kelas itu. Selain hal itu aku sangat senang karena aku mempunyai teman yang baik dan kompak. Aku tidak pernah menyesal masuk kelas tersebut karena , disamping teman yang baik  dan Guru yang menyenangkan. Di kelas VI, aku harus lebih giat belajar lagi karena aku harus menghadapi UAS.  

Sejak itu aku mulai lebih giat belajar. Saat UAS tiba aku sangat deg-degan karena aku takut tidak lulus dan tidak masuk smp yang diinginkan. Aku sangat berharap bisa memasuki smp 4 yaitu tempat Ibu aku bekerja. Maka dari itu aku harus berusaha untuk masuk ke smp 4. Setelah selesai UAS, rasa deg-degan aku tidak hilang karena aku harus menunggu pengumuman yang dinanti-nanti. Saat itu sekolah aku mengadaan perpisahan, dan aku ditunjuk oleh wali kelas untuk menarikan tari Jaipong. Karena aku cukup menyukai menari akhirnya aku mengikuti tarian tersebut. Aku setiap hari mengikuti latihan menari bersama temannya yang di ajari oleh Mba Wiwin.Saat perpisahan tiba, aku sangat deg-degan karena aku takut ada gerakan tarian yang salah. Dengan rasa yakin, akhirnya aku berhasil menunjukkan yang terbaik untuk kelasku.
Setelah selesai hari perpisahan, akhirnya hari pengumuman kelulusan tiba. Rasa deg-degan yang aku rasakan semakin bertambah, aku takut membuat oarang tua aku kecewa. Setelah aku mengetahui bahwa aku lulus, aku sangat kaget dan rasa senang yang aku rasakan tidak pernah berhenti. Aku sangat bersyukur karena masa SD aku sangat menyenangkan dan dapat lulus dengan hasil yang baik. 

MASA SMP
Setelah lulus SD, Aku hendak meneruskan pendidikan ke SMP. Saat itu aku ingin sekali masuk ke smp favoritku, SMP N 2 Bandar Lampung. Tetapi Orang Tua aku tidak mengizinkan aku. Menurut mereka sulit untuk memantau perkembangan belajar aku setiap harinya. Dan Ibu aku menyarankan untuk sekolah di tempat Ibu aku bekerja yaitu di SMP N 4 Bandar Lampung. Awalnya aku sempat kecewa, tetapi atas saran Orang Tua dan Kakak aku, aku menuruti saran dari keluarganya. Dan akhirnya aku segera mendaftar di SMP N 4 Bandar Lampung. Aku sempat merasa putus asa karena aku takut tidak masuk di SMP N 4, tapi aku yakin bahwa aku pasti bisa masuk ke sekolah itu. 

Alhamdulillah setelah aku mengikuti test tersebut, seminggu kemudian nama aku tercantum dalam pengumuman 320 siswa yang di terima di kelas unggul di smp 4. Saat itu aku mendapat peringkat ke 42, dengan nilai 9,2. Serta aku merupakan siswa yang mendapat nilai yang lumayan baik dalam test tersebut. Setelah mengetahui hal tersebut aku sangat legah dan bisa sedikit santai untuk beberapa waktu . Dan segera menyiapkan barang apa saja yang akan dipersiapkan untuk memasuki smp. Setelah 3 minggu akhirnya hari MOS pun tiba. Saat itu aku sangat takut tidak mempunyai teman karena di sekolah tersebut tidak ada satu pun teman SD yang satu sekolah dengan aku. 

 Awalnya aku agak sedikit canggung karena , aku tidak mengenal semua orang yang ada di sekelilingnya. Awalnya aku mengira bahwa aku tidak akan mempunyai teman tetapi aku salah ternyata di saat smp lah aku banyak memiliki teman. Dan saat itu banyak teman-temanku yang ingin berteman dengan aku. Keesokan harinya MOS pun berjalan seperti biasa, setiap hari MOS aku banyak dikerjai oleh Kakak kelasku di mulai dari menyatakan cinta kepada kakak kelas aku , menyanyi di depan kelas, dan di jemur di depan lapangan. Walaupun MOS tersebut sempat membuat aku marah tetapi aku tetap senang karena di saat itulah aku bisa mengenal satu sama lain. Setelah aku melewati empat hari MOS , akhirnya pada saat hari senin ada pemabagian kelas.

Saat itu aku masuk ke kelas I B , dengan wali kelas Ibu Rohani Bagi aku Ibu rohani adalah Guru yang sangat baik dan lembut. Aku sangat senang bisa masuk ke kelas tersebut karena selain Guru yang baik , panulis juga mempunyai banyak teman di kelas tersebut. Awalnya aku sempat takut masuk ke kelas tersebut karena aku takut kalah saing kepintaran dengan temanku.  Tetapi bagi aku persaingan di kelas tersebut adalah hal yang wajar karena untuk meningkatkan kompetensi yang ada di otak. Dan aku yakin bahwa aku pasti bisa mendapatkan rangking 3 besar. Tetapi sejak aku berteman dengan temanku yang badung aku jadi berubah. Aku jadi malas belajar dan terkadang aku mudah marah. 

Karena sifat temanku yang badung akhirnya aku mengikuti sifat temanku. Walaupun aku di smp sedikit nakal aku tetap bisa mempertahankan nilai aku di kelas, dan aku sempat mendapat rangking 3 di kelasnya. Sampai di kelas 2 smp aku masih sifatnya tetap seperi di kelas 1 smp. Saat itu banyak teman yang tidak menyukai aku karena gaya aku yang berlebihan dan mata aku yang terlalu sipe, sehingga membuat teman-teman aku menjadi takut saat bertatapan dengan aku. Awalnya aku sempat sedih karena aku terlalu banyak mengalami perubahan yang negatif, akhirnya aku berubah sejak aku mengenal temanku yang bernama Tasya, Saras, Kory, Ulfa dan Wulan . Saat itu mereka juga takut ingin berkenalan dengan aku tapi karena aku orang yang asyik dan mereka bisa mengerti dengan keadaan aku akhirnya mereka menjadi sahabat.
            Saat itu aku tidak percaya akan menemukan sahabat-sahabat yang baik seperti mereka karena mereka selalu mengerti keadaan aku dan menasehati aku di saat aku di keadaan yang salah. Di kelas dua ini aku banyak menemukan berbagai macam sifat temannya di mulai dari teman yang pintar, centil, pendiam, cerewet dan sebagainya . Walaupun di saat kelas 2 aku mendapatkan kelas yang susah di atur dan banyak mengobrol, aku tetap senang karena aku senang dengan sifat temanku yang asyik dan kompak. Karena rasa betah aku di kelas tersebut akhirnya aku bisa menuntut ilmu yang baik di kelas tersebut. Dan akhirnya aku mendapatkan rangking 2 di kelas tersebut. Persahabatan aku dengan sahabatku tidak pernah renggang, sampai berlanjut di kelas 3 smp. Di kelas 3 ini aku masuk ke kelas 3 B , dengan wali kelas Ibu Nispahwati . 




sejak kelas 3 ini, aku mulai semakin sibuk dengan jadwal les yang semakin penuh. Setiap hari aku harus bisa mengatur jadwal les antara di sekolah dan di luar sekolah. Selain itu aku harus meninggalkan eksukul yang aku sukai yaitu bina Vocalia. Karena saat itu  aku harus positif dengan belajar. Saat itu aku sempat kecewa karena aku harus meningglkan ekskul yang disukainya, tetapi karena semua yg dilakukan kerena untuk ujian sekolah maka dari itu aku ikhlas melepas ekskul tersebut. Tidak lama dari beberapa hari tersebut, sekolah smp 4 mengadakan study tour ke Jakarta, Yougyakarta, dan Bali. Saat itu aku sangat senang kerena Bali adalah tempat yang paling di sukai oleh aku.Dan aku diizinkan oleh kedua Orang Tuanya untuk mengikuti study tour tersebut.

Di sana aku dan teman-temanku sudah seperti keluarga yang sangat dekat. Aku sangat senang mempunyai teman seperti mereka, yang begitu baik pada aku Di dekat pantai Kute aku membeli bermacam-macam oleh-oleh untuk keluarganya. Walaupun belanja di sana terkesan lebih mahal, aku tetap membeli karena di tempat itu aku menemukan berbagai macam pakaian yang unik. Setelah seminggu bersenang-senang, akhirnya Ujian Nasional sudah di depan mata . Tapi alhamdulillah berkat kerja keras, do’a dan disertai dengan niat semuanya bisa di lewati dengan baik. Aku lulus dengan nilai yang baik , bahkan smp 4 lulus 100% dengan nilai terbaik seprovinsi Bandar Lampung. Aku sangat bersyukur karena semuanya berjalan dengan lancar.Dan aku sangat bersyukur karena masa smp inilah masa yang sangat aku banggakan dan kenangan tersebut tak akan pernah aku lupakan sampai kapanpun.

MASA SMA
Setelah aku lulus dari SMP N 4 , aku hendak melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 2 Bandar Lampung, yaitu sekolah Favorit aku. Atas niat dan dukungan dari keluarga akhirnya aku mendaftar sekolah di sma 2. Saat itu yang mendaftar di sma 2, bukan hanya aku sendiri yang berasal dari smp 4. Salah satunya adalah sahabat-sahabat aku sendiri yang ikut daftar di sma tersebut. Saat itu aku sempat kaget, karena yang mendaftar di sma 2 , banyak berasal dari smp 2. Aku takut tidak masuk di sma tersebut karena kalah saing dengan mereka. Tapi aku yakin pasti bisa masuk ke sma 2. Dan aku sempat melakukan nazar kalau ternyata aku dinyatkan lulus maka aku akan berjanji untuk memakai jilbab. Keinginan aku memakai jilbab tersebut bukan hanya karena nazar melainkan karena niat dari smp, yang ingin memakai jilbab
              Beberapa hari kemudian, aku mengikuti tes tertulis di ruang 3. Dan alhamdulillah setelah aku mengikuti proses penyeleksian selama dua hari. Seminggu berikutnya, nama aku tercantum dalam pengumuman 288 siswa yang di terima di sma 2. Saat itu aku mendapat peringkat 7. Dengan nilai 87,5. Serta aku merupakan siswa yang termasuk ke sepuluh besar. Suatu kebanggaan besar dalam hidup aku, aku tidak pernah menyangka akan masuk ke sepuluh besar. Lalu kemudian, aku segera menepati nazarnya dan segara membeli berbagai perlengkapan untuk ke sma. Beberapa hari kemudian, aku mengikuti MOS dan di sana aku tergabung dalam kelompok 1, yang bernama kelompok anthurium dengan penanggung jawab Kakak Fajar, Ikbar, Dani dan Kakak Dinda. Kelompok aku memang kelompok terdiam saat MOS.
Tetapi di dalam kelas sendiri susananya berbeda , yaitu lumayan sedik rame. Pada saat MOS aku tidak menyangka akan di kerjai oleh Kakak kelas seberat itu. Dimulai dari bernyanyi , joget di depan orang banyak, menyatakan cinta  pada Kakak kelas  dan meminta 30 tanda tangan lebih ke Kakak kelas. Namun yang sangat berkesan adalah saat hari terakhir. Dimana aku dan teman-teman aku jalan dengan semangat dari SMA 2 menuju Lembah Hijau dengan berjalan kaki. Saat itu aku berada di rombongan yang paling depan , dan tak lupa saat aku dan teman-teman menampilkan yel-yel tersebut ke depan kelompok lain dengan semangat . Walaupun kelompok aku tidak mendapatkan juara tapi aku tetap senang karena kelompok aku sudah menampilkan yang terbaik.
 Dan bagi aku sendiri yang paling menarik adalah saat aku membuat surat cinta kepada salah satu Kakak pengurus OSIS. Dengan bahasa yang puitis. Kemudian saat aku ingin mengasih surat tersebut, aku sangat malu. Karena aku sebelumnya tidak pernah melakukan hal tersebut. Kemudian saat hari senin ada pembagian kelas, dan aku masuk ke kelas X 1. Dengan wali kelas Ibu zusmizawati.
Saat itu aku mengenal banyak teman - teman yang tak pernah aku kenal sebelumnya. Jumlah murid di kelas aku 32. Tapi karena banyak yang pindah ke sekolah Tarumanegara, jadi di kelas tersebut tinggal 27 siswa. Di kelas X ini aku mempunyai impian untuk menjadi yang lebih baik lagi untu ke depannya. Bisa menemukan jati diri yang sesungguhnya.  dan terus berusaha dan berdo’a untuk menggapai cita-cita yang diinginkan.

 

0 komentar:

Posting Komentar