Jumat, 14 Januari 2011

"AUTOBIOGRAFI"



MASA KELAHIRAN DAN BALITA

Ketika siang saat terik matahari menyinari bumi lahirlah seorang anak yaitu penulis yang bernama FITRACIA INDAH CITRA. Penulis lahir hari Jum’at tanggal 21 oktober 1995, jam 11:57 dari pasangan suami istri, Eddy Taufik dan Zuraidah. Penulis lahir dalam keadaan normal dengan berat 3 kg panjang 50 cm. Penulis lahir di rumah sakit Mutiara Putri dengan bantuan oleh Dr.Shopian Saleh. Penulis adalah anak bungsu dari 3 bersudara, yaitu adik dari Diraifa Intancia dan Sulaiman Akbar Kharisma dan yang ke tiga adalah penulis, yaitu Fitracia Indah Citra. Nama Fitracia yang diambil dari nama Nenek Fetum , sedangkan Indah berarti bersih dan nyaman sedangkan Citra berarti Wanita. Jadi jika namanya di gabungkan berarti wanita yang bersih dan cantik.
Penulis sangat senang memiliki Orang tua yang telah mengurusnya dengan penuh kasih sayang. Bagi mereka kelahiran penulis merupakan sebuah anugerah terbesar, setelah pernikahan mereka berumur 5 tahun. Penulis terlahir dari keluarga yang lumayan berkecukupan. Saat itu Ayah penulis adalah seorang staf di PTPN VII  yang berada di Jalan Teuku Umar no 300. Dan Ibu penulis adalah seorang Guru di  SMP N 4 Bandar lampung. Dari kecil penulis  sudah di ajarkan hidup mandiri. Karena saat itu penulis memang tinggal di rumah kontrak yeng terletak di jalan Unta no: 39 dan hidup di tengah masyarakat golongan menengah ke bawah. Penulis sangat bersyukur karena kehidupan yang lumayan berkecukupan dapat memberikan gizi yang baik.
Saat, balita penulis sangat senang sekali mengalungkan empeng di lehernya, dan sering bermain dengan tetangga di dekat rumahnya. Dan terkadang penulispun suka dibawa oleh Ibunya ke sekolah sambil menggendong penulis. Karena saat itu ibu penulis adalah seorang guru jadi penulis sering dibawa ibunya ke sekolah smp n 4 . saat itu penulis sangat senang karena di saat penulis di bawa ke smp 4 tempat ibunya bekerja , banyak teman yang bermain dengannya termasuk murid ibunya sendiri. Setelah umur penulis 4 tahun, akhirnya aku dan keluarga pindah ke rumah yang sudah dibangun sendiri. Yang terletak di jalan Pahlawan nomor 41 Kedaton. Setelah pindah penulis dan keluarga sangat senang karena akhirnya mereka tidak tinggal di rumah kontrakan lagi. Di rumah yang baru penulis mulai mengalami kehidupan yang lebih mandiri.
 Dari kecil penulis sudah diajari mengaji , setiap hari penulis sudah rajin mengaji yang diajari oleh tetangganya sendiri. Selain itu penulis juga di ajari cara makan yang baik, cara berpakaian yang baik, dan cara salat yang baik . Penulis sangat berterima kasih sekali pada Ayah dan Ibu karena telah mendidik penulis menjadi anak yang mandiri, rajin, cerdas, taat beribadah, pandai mengaji  dan yang lainnya sejak penulis kecil. Sehingga saat ini penulis mampu menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berguna. Penulis sadar bahwa penulis tidak mampu membalas  semua kasih sayang dan jasa yang Ayah dan Ibu berikan kepada penulis. Penulis hanya bisa berdo’a kepada Allah SWT untuk kebaikan Ayah dan Ibu


MASA KANAK-KANAK

Masa kanak-kanak yang penulis alami cukup menyenangkan. Setiap pagi hingga petang penulis bermain dengan teman-teman sebayanya. Permain yang penulis lakukan tiap hari bukanlah permainan seperti orang-orang kaya. Melainkan permainan biasa tetapi sangat menarik seperti bermain lompat karet, taplak meja, uber hem dan masih banyak lagi. Selain itu saat sore penulis suka bermain petak umpet bersama kakak-kakaknya. Yang lebih parah lagi penulis sering dimarahi Ibunya karena kenakalan penulis saat bermain sampai penulis jatuh dan berdarah. Sesuatu yang sia-sia menurut ibu penulis karena membuat luka di badan. Namun penulis senang bermain dengan kakaknya. Karena penulis bisa lebih dekat dan bersahabat dengan kakaknya.
Lingkungan di rumah penulis sangatlah menyenangkan karena disekelilingnya terdapat banyak pohon dan buah yang segar. Selain itu penulis juga mempunyai tetangga yang baik karena masyarakat di sana sangat bisa menghargai seseorang dan saling tolong menolong. Yang paling menyenangkan saat penulis kanak-kanak adalah penulis bisa merasakan bagaimana rasanya memiliki seorang adik , walaupun hanya seorang adik sepupu penulis sangat senang atas kelahiran adik sepupunya. Namanya Syasya Safira Azahra, lahir di Bandar Lampung tanggal 10 Agustus tahun 2000. Syasya adalah anak dari Tante penulis yang bernama Tante Sari. Tante Sari sangat sayang pada penulis, begitu juga penulis yang sangat menyayangi Tante Sari.
Bagi penulis Tante Sari adalah seorang wanita yang sangat baik dan lembut. Tante Sari tidak pernah lupa dengan penulis . Setiap Tantenya berkunjung ke rumah penulis , tantenya selalu membawa makanan yang disukai oleh penulis, salah satunya adalah coklat. Selain itu di saat hari liburan, Tantenya sangat rajin mengajak penulis jalan-jalan. Sejak kecil penulis sangat menyukai jalan-jalan. Setiap penulis tidak di ajak jalan-jalan pasti penulis menangis. Penulis sangat menyukai jalan-jalan pergi ke tempat saudara atau pergi untuk membeli baju.Setelah umur penulis 5 tahun akhirnya penulis sekolah TK di TK Kartika II-26 Bandar Lampung yang terletak di jl. Piere Tendean.
 Penulis mulai menuntu ilmu pertama kali pada tahun 2000. Saat itu penulis sedih karena penulis takut di tinggal sendiri oleh Ibunya. Akhirnya pada saat penulis mulai sekolah Ibu penulis menunggunya sampai selesai belajar. Karena kesibukan Ibu penulis yang terkadang tidak bisa selalu menunggu penulis akhirnya Ibu penulis menyuruh Sepupunya untuk menunggu penulis sampai selesai belajar. Nama sepupunya Tante Yati, sejak Tante yati selalu menunggu penulis dan selalu mengajak penulis jalan-jalan, akhirnya penulis sangat dekat dengan sepupunya. Setelah 2 minggu penulis sekolah TK, akhrnya penulis mempunyai sahabat yang sangat dekat dengan penulis namanya Fani dan Tiara. Fani adalah anak yang manja, sama seperti penulis yang terkadang selalu manja. Sedangkan Tiara adalah anak yang Mandiri dan terkadang juga keras kepala.
 Walaupun sahabat penulis mempunyai sifat seperti itu, penulis tetap senang karena sahabat penulis selalu menemani penulis di saat suka maupun duka. Sejak kecil penulis sangat gemar menggambar, setiap hari penulis selalu menggambar dan mewarnai hasil karyanya. Selain menggambar penulis juga sangat gemar dengan menyanyi, penulis sangat gemar menyanyi karena penulis selalu melihat Tantenya yang selalu bernyanyi di depan penulis. Setelah 11 bulan penulis sekolah TK Akhirnya sekolah penulis mengadakan perpisahan dan masing kelas harus menunjukkan sesuatu ke panggung.
 Akhirnya wali kelas penulis memberi saran untuk menunjukkan tari modern. Akhirnya teman-teman sekelaspun setuju atas usul wali kelas. Awalnya penulis tidak ingin mengikuti tarian tersebut karena penulis tidak menyukai kostumnya yang terbilang seksi dan make up yang terlalu mencolok. Tapi karena penulis sudah di tunjuk oleh wali kelasnya dan tidak ingin mengecewakan wali kelas akhirnya penulis setuju untuk mengikuti tarian tersebut.Setip hari penulispun mulai latihan menari bersama temannya. Setelah sekian lama latihan menari akhirnya hari perpisahan sudah dekat. Saat hari perpisahan sudah tiba, penulis sangat deg-degan dan malu karena hari itu pertama kalinya penulis tampil di atas panggung dengan penampilan yang sangat mencolok.
Selesai menampilkan pertunjukkan akhirnya penulis legah dan sangat senang karena tarian kelasnya berjaln dengan lancar. 2 minggu kemudian hari pembagian rapotpun tiba, saat itu penulis sangat pucat karena penulis takut tidak naik kelas. Pada saat lapor sudah di tangan penulis , penulis sangat senang karena mendapatkan nilai yang terbaik. Selain  senang penulis juga sangat sedih karena penulis harus berpisah dengan sahabat dan teman-temannya. Tapi penulis yakin suatu saat nanti pasti penulis akan dipertemukan lagi dengan sahabatnya. Begitulah masa kanak-kanakku. Sulit memang untuk melupakannya, penulis sangat beryukur karena di masa kanak – kanak penulis bisa hidup yang berkecukupan dan dikelilingi oleh keluarga yang sangat menyayangi penulis.
Masa SD
Akhirnya masa kanak-kanak penulis berlanjut saat penulis masuk ke SD. Penulis sangat senang sekali karena penulis bisa merasakan mempunyai teman –teman yang baru dan merasakan suasana yang berbeda. Penulis pertama kali menuntutilmu di SD tahun 2001 di SD Kartika II-5 Bandar Lampung.  Penulis sangat senang karena penulis mendapatkan teman yang baik dan bisa menuntut ilmu dengan baik. Dan hasilnya selama satu tahun bersekolah disana, penulis mampu masuk ke sepuluh besar. Walaupun tidak mampu masuk ke lima besar penulis tetap senang karena mendapat 10 besar. Saat itu  penulis duduk di kelas 1B. Dengan wali kelas Ibu Tati. Saat disekolah penulis merupakan siswa yang pendiam, lugu, dan rajin, serta penurut. Teman-teman penulis sangat baik dan ramah pada penulis . Penulis sering bermain karet dan olahup bersama mereka saat istirahat di sekolah.
Saat kelas satu SD penulis banyak mempunyai teman dan sahabat. Salah satu sahabat penulis adalah Cindy. Cindy adalah anak yang baik, pintar, dan lembut. Setiap bermain dan ke kantin penulis selalu saja bersama Cindy. Setelah 12 bulan di kelas 1, akhirnya penulis melanjutkan ke kelas 2 SD. Di kelas 2 SD ini penulis masuk ke kelas II F, dengan wali kelas Ibu Fatmawati. Di kelas 2 SD ini penulis senang karena teman-temannya sama seperti teman sewaktu di kelas 1.  Di kelas 2 ini penulis bisa belajar dengan baik, walaupun tidak mendapatkan renking seperti kelas 1 penulis tetap senangkarena bisa mendapatkan nilai yang baik.
Selanjutnya penulis duduk di kelas III E, dengan wali kelas Pak Suryanto. Dan penulis sempat sedih karena penulis berbeda kelas dengan sahabatnya dan sekelas dengan teman-teman yang lumayan centil dan nakal. Mulai sejak itu penulis mulai muak dengan teman –temannya yang selalu bertingkah tidak wajar. Saat di kelas III, penulis mulai menjadi anak yang malas. Entah mengapa itu semua bisa terjadi , penulis sempat sedih mengapa penulis bisa berubah menjadi pemalas. Karena sifat-sifat teman penulis yang nakal, itu semua membuat penulis semakin tidak betah berada di kelasnya.   Setelah itu penulis duduk di kelas IV F. Di kelas penulis bertemu dengan teman-teman yang sama seperti saat penulis duduk di kelas III, namun bedanya teman di kelas IV tidak terlalu nakal seperti teman di kelas III. Penulis di kelas IV F dengan wali kelas Bpk. Sugondo.
Penulis senang karena walaupun temannya yang baru lumayan nakal tapi mereka tetap ayik dan kompak. Mulai saat itu penulis selalu mengobrol saat belajar dan tidak mengerjakn tugas. Saat pemabagian rapot penulis sangat kaget melihat nilainya yang jelek,dan orang tua penulis sempat sedih melihat nilai penulis yang jelek. Mulai saat itu penulis mencoba untuk berubah dan tidak ingin membuat Orang Tuanya sedih. Kemudian penulis masuk ke kelas V F dengan wali kelas pak Jaya, sejak kelas V penulis mulai berubah manjadi rajin dan giat belajar. Penulis senang karena di kelas itu penulis mulai menemukan teman yang baik dan menemulkan sahabat yang baik  Namanya Enggar, enggar adalah anak yang baik dan pintar. Penulis sangat senang mempunyai sahabat separti enggar yang selalu menemani penulis di saat suka maupun duka.
Karena penulis mempunyai teman yang baik dan sahabat yang baik, hal terbutlah yang membuat penulis berubah menjadi yang lebih baik dan semakin betah di kelas tersebut. Sejak kelas V penulis sangat senang dengan pelajaran matematika karena bagi penulis pelajaran matematika adalah pelajaran yang tidak membosankan. Disamping tidak membosankan, pelajaran tersebut di ajari oleh Guru yang baik dan mudah dimengerti jika menerangkan. Nama Guru tersebut adalah Pak Rusdi. Pak Rusdi tidak pernah pelit nilai di kelas penulis. Bagi penulis Pak Rusdi adalah Guru yang paling baik di kelas tersebut. Di kelas V, penulis mulai mengikuti akskul, ekskul yang penulis ikuti adalah ekskul Bina Vocalia.
 Penulis memilih ekskul tersebut karena penulis sangat gemar bernyanyi. Saat itu penulis  masuk ke 10 besar ,Walaupun hanya sepuluh besar penulis tetap senang karena usaha penulis tidak sia-sia untuk mendapatkan nilai yang baik. Setelah itu penulis duduk di kelas 6 F, dengan wali kelas Ibu Dian . Ibu Dian adalah Guru yang baik dan lembut . Karena hal tersebut penulis semakin betah berada di kelas itu. Selain hal itu penulis sangat senang karena penulis mempunyai teman yang baik dan kompak. Penulis tidak pernah menyesal masuk kelas tersebut karena , disamping teman yang baik  dan Guru yang menyenangkan. Di kelas VI, penulis harus lebih giat belajar lagi karena penulis harus menghadapi UAS. 
Sejak itu penulis mulai lebih giat belajar. Penulis sangat berharap bisa memasuki smp 4 yaitu tempat Ibu penulis bekerja. Maka dari itu penulis harus berusaha untuk masuk ke smp 4. Setelah selesai UAS, rasa deg-degan penulis tidak hilang karena penulis harus menunggu pengumuman yang dinanti-nanti. Saat itu sekolah penulis mengadaan perpisahan, dan penulis ditunjuk oleh wali kelas untuk menarikan tari Jaipong. Karena penulis cukup menyukai menari akhirnya penulis mengikuti tarian tersebut. Penulis setiap hari mengikuti latihan menari bersama temannya yang di ajari oleh Mba Wiwin.Saat perpisahan tiba, penulis sangat deg-degan karena penulis takut ada gerakan tarian yang salah.  Dengan rasa yakin, akhirnya penulis berhasil menunjukkan yang terbaik untuk kelasnya.
Setelah selesai hari perpisahan, akhirnya hari pengumuman kelulusan tiba. Rasa deg-degan yang penulis rasakan semakin bertambah, penulis takut membuat oarang tua penulis kecewa. Setelah penulis mengetahui bahwa penulis lulus, penulis sangat kaget dan rasa senang yang penulis rasakan tidak pernah berhenti. Penulis sangat bersyukur karena masa SD penulis sangat menyenangkan dan dapat lulus dengan hasil yang baik.

MASA SMP
Setelah lulus SD, Penulis hendak meneruskan pendidikan ke SMP. Saat itu penulis ingin sekali masuk ke smp favorit yaitu SMP N 2 Bandar Lampung. Tetapi Orang Tua penulis tidak mengizinkan penulis. Menurut mereka sulit untuk memantau perkembangan belajar penulis setiap harinya. Dan Ibu penulis menyarankan untuk sekolah di tempat Ibu penulis bekerja yaitu di SMP N 4 Bandar Lampung. Awalnya penulis sempat kecewa, tetapi atas saran Orang Tua dan Kakak penulis, penulis menuruti saran dari keluarganya. Dan akhirnya penulis segera mendaftar di SMP N 4 Bandar Lampung. Penulis sempat merasa putus asa karena penulis takut tidak masuk di SMP N 4, tapi penulis yakin bahwa penulis pasti bisa masuk ke sekolah itu.
Alhamdulillah setelah penulis mengikuti test tersebut, seminggu kemudian nama penulis tercantum dalam pengumuman 320 siswa yang di terima di kelas unggul di smp 4. Saat itu penulis mendapat peringkat ke 42, dengan nilai 9,2. Serta penulis merupakan siswa yang mendapat nilai yang lumayan baik dalam test tersebut. Setelah mengetahui hal tersebut penulis sangat legah dan bisa sedikit santai untuk beberapa waktu . Dan segera menyiapkan barang apa saja yang akan dipersiapkan untuk memasuki smp. Setelah 3 minggu akhirnya hari MOS pun tiba. Saat itu penulis sangat takut tidak mempunyai teman karena di sekolah tersebut tidak ada satu pun teman SD yang satu sekolah dengan penulis.
Awalnya penulis agak sedikit canggung karena , penulis tidak mengenal semua orang yang ada di sekelilingnya. Awalnya penulis mengira bahwa penulis tidak akan mempunyai teman tetapi penulis salah ternyata di saat smp lah penulis banyak memiliki teman. Dan saat itu banyak teman-temannya yang ingin berteman dengan penulis. Keesokan harinya MOS pun berjalan seperti biasa, setiap hari MOS penulis banyak dikerjai oleh Kakak kelasnya di mulai dari menyatakan cinta kepada kakak kelas penulis , menyanyi di depan kelas, dan di jemur di depan lapangan. Walaupun MOS tersebut sempat membuat penulis marah tetapi penulis tetap senang karena di saat itulah penulis bisa mengenal satu sama lain. Setelah penulis melewati empat hari MOS , akhirnya pada saat hari senin ada pemabagian kelas.
Saat itu penulis masuk ke kelas I B , dengan wali kelas Ibu Rohani Bagi penulis Ibu rohani adalah Guru yang sangat baik dan lembut. Penulis sangat senang bisa masuk ke kelas tersebut karena selain Guru yang baik , panulis juga mempunyai banyak teman di kelas tersebut.
Walaupun penulis di smp sedikit nakal penulis tetap bisa mempertahankan nilai penulis di kelasnya, dan penulis sempat mendapat rangking 3 di kelasnya. Sampai di kelas 2 smp penulis masih sifatnya tetap seperi di kelas 1 smp. Saat itu banyak teman yang tidak menyukai penulis karena gaya penulis yang berlebihan dan mata penulis yang terlalu sipe, sehingga membuat teman-teman penulis menjadi takut saat bertatapan dengan penulis. Awalnya penulis sempat sedih karena penulis terlalu banyak mengalami perubahan yang negatif, akhirnya penulis berubah sejak penulis mengenal temannya yang bernama Tasya, Saras, Kory, Ulfa dan Wulan . Saat itu mereka juga takut ingin berkenalan dengan penulis tapi karena penulis orang yang asyik dan  mereka bisa mengerti dengan keadaan penulis akhirnya mereka menjadi sahabat.
Saat itu penulis tidak percaya akan menemukan sahabat-sahabat yang baik seperti mereka karena mereka selalu mengerti keadaan penulis dan menasehati penulis di saat penulis di keadaan yang salah.  .  Karena rasa betah penulis di kelas tersebut akhirnya penulis bisa menuntut ilmu yang baik di kelas tersebut. Dan akhirnya penulis mendapatkan rangking 2 di kelas tersebut. Persahabatan penulis dengan sahabatnya tidak pernah renggang, sampai berlanjut di kelas 3 smp. Di kelas 3 ini penulis masuk ke kelas 3 B , dengan wali kelas Ibu Nispahwati .
sejak kelas 3 ini, penulis mulai semakin sibuk dengan jadwal les yang semakin penuh. Setiap hari penulis harus bisa mengatur jadwal les antara di sekolah dan di luar sekolah. setelah beberapa bulan akhirnya Ujian Nasional sudah di depan mata .alhamdulillah berkat kerja keras, do’a dan disertai dengan niat semuanya bisa di lewati dengan baik. Penulis lulus dengan nilai yang baik , bahkan smp 4 lulus 100% dengan nilai terbaik seprovinsi Bandar Lampung. Penulis sangat bersyukur karena semuanya berjalan dengan lancar.Dan penulis sangat bersyukur karena masa smp inilah masa yang sangat penulis banggakan dan kenangan tersebut tak akan pernah penulis lupakan sampai kapanpun.
    
MASA SMA

Setelah penulis lulus dari SMP N 4 , penulis hendak melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 2 Bandar Lampung, yaitu sekolah Favorit penulis. Atas niat dan dukungan dari keluarga akhirnya penulis mendaftar sekolah di sma 2. Saat itu yang mendaftar di sma 2, bukan hanya penulis sendiri yang berasal dari smp 4. Salah satunya adalah sahabat-sahabat penulis sendiri yang ikut daftar di sma tersebut. Saat itu penulis sempat kaget, karena yang mendaftar di sma 2 , banyak berasal dari smp 2. Penulis takut tidak masuk di sma tersebut karena kalah saing dengan mereka. Tapi penulis yakin pasti bisa masuk ke sma 2.
Beberapa hari kemudian, penulis mengikuti tes tertulis di ruang 3. Dan alhamdulillah setelah penulis mengikuti proses penyeleksian selama dua hari. Seminggu berikutnya, nama penulis tercantum dalam pengumuman 288 siswa yang di terima di sma 2. Saat itu penulis mendapat peringkat 7. Dengan nilai 87,5. Serta penulis merupakan siswa yang termasuk ke sepuluh besar. Suatu kebanggaan besar dalam hidup penulis, penulis tidak pernah menyangka akan masuk ke sepuluh besar.  Beberapa hari kemudian, penulis mengikuti MOS dan di sana penulis tergabung dalam kelompok 1, yang bernama kelompok anthurium dengan penanggung jawab Kakak Fajar, Ikbar, Dani dan Kakak Dinda. Kelompok penulis memang kelompok terdiam saat MOS.
 Pada saat MOS penulis tidak menyangka akan di kerjai oleh Kakak kelas seberat itu. Dimulai dari bernyanyi , joget di depan orang banyak, menyatakan cinta  pada Kakak kelas  dan meminta 30 tanda tangan lebih ke Kakak kelas. Namun yang sangat berkesan adalah saat hari terakhir. Dimana penulis dan teman-teman penulis jalan dengan semangat dari SMA 2 menuju Lembah Hijau dengan berjalan kaki. Saat itu penulis berada di rombongan yang paling depan , dan tak lupa saat penulis dan teman-teman menampilkan yel-yel tersebut ke depan kelompok lain dengan semangat . Walaupun kelompok penulis tidak mendapatkan juara tapi penulis tetap senang karena kelompok penulis sudah menampilkan yang terbaik.
 Kemudian saat hari senin ada pembagian kelas, dan penulis masuk ke kelas X 1. Dengan wali kelas Ibu zusmizawati. Saat itu penulis mengenal banyak teman –teman yang tak pernah penulis kenal sebelumnya. Jumlah murid di kelas penulis 32. Tapi karena banyak yang pindah ke sekolah Tarumanegara, jadi di kelas tersebut tinggal 27 siswa. Di kelas X ini penulis mempunyai impian untuk menjadi yang lebih baik lagi untuk ke depannya yaitu Bisa menemukan jati diri yang sesungguhnya dan terus berusaha dan berdo’a untuk menggapai cita-cita yang diinginkan.

 












0 komentar:

Posting Komentar